noichil.wordpress.com
Harapan yang Lebih Banyak Untukku | Gadis Naga Kecil
https://noichil.wordpress.com/2015/02/06/harapan-yang-lebih-banyak-untukku
Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. Harapan yang Lebih Banyak Untukku. Kamu datang lagi, dengan senyuman lebar serta pekik histeris, Benjolan di ketiak kiriku hilang! Hahaha konyol rasanya. Semua orang di poliklinik ini tertawa. Namun semua orang di sini tahu, tidak ada yang aneh dari keriangan atas benjolan yang menghilang. Itu adalah keajaiban. Aku ingin jadi dokter juga, Dok. Aku ingin jadi harapan bagi orang-orang sepertiku, ujarmu. Di leher, ketiak dan selangkangan....
noichil.wordpress.com
Gadis Naga Kecil | Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. | Page 2
https://noichil.wordpress.com/page/2
Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. Senantiasa mengisi tanpa terkurangi. Engkau adalah pundi ilmu. Meruah, tiada meluruh. Pantang usang, aksaramu menggenang. Engkau adalah bintang utara. Setia menuntun pata pengembara buta. Pada langit yg didekap gulita. Jejak terangmu selalu ada. TRIBUTE LECTURE Prof. DR. dr. Handono Kalim, SpPD-KR – “Rheumatology and Immunology in Indonesia: Past, Present, Future”. Kemarin seseorang bercerita tentang kehilangannya terhadap seorang bapak&#...
noichil.wordpress.com
Dari Sebuah Pena di Balik Stetoskop dan Jas Putih | Gadis Naga Kecil
https://noichil.wordpress.com/2015/01/31/dari-sebuah-pena-di-balik-stetoskop-dan-jas-putih
Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. Dari Sebuah Pena di Balik Stetoskop dan Jas Putih. Dan aku masih mencari-cari bongkahan jurus dan mantra untuk menuliskan satu kata. Atau sebuah kalimat. Atau barisan paragraf. Ternyata tak semudah dulu. Imajinasi tak lagi seliar sebelumnya. Otakku sudah terpasung di antara kepuasan atas pencapaian hingga hari ini, serta sejumput kecewa, sedih, serta hati yang terpatahkan dari mereka yang menghakimi. Ah, rintik hujan sangat pandai memangg...
noichil.wordpress.com
Copy Paste | Gadis Naga Kecil
https://noichil.wordpress.com/2015/03/23/copy-paste-hidup
Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. Ruang 28 – RSSA (Juli, 2014). Kita belajar sesuatu setiap hari. Bukan hanya dari buku-buku, seminar ilmiah atau diskusi akademik. Hidup mengajarkan kita sesuatu di setiap detiknya. Di mana saja. Bahkan di tempat ditemukannya keputusasaan dan harapan. Rumah sakit, salah satunya. Di sebuah sore yang mendung, saya baru saja menunaikan solat Asar ketika pintu ruang intensif terbuka. Seorang lelaki berteriak dengan khas, OB! Ragu-ragu, anak ke...
noichil.wordpress.com
Perempuan yang Meletakkan Rindu pada Ujung Pena | Gadis Naga Kecil
https://noichil.wordpress.com/2015/01/05/perempuan-yang-meletakkan-rindu-pada-ujung-pena
Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. Perempuan yang Meletakkan Rindu pada Ujung Pena. Dini hari bergelayut di kedua kakinya. Lalu merangkak, menarik mesra ujung selimut yang sesungguhnya masih ingin ia kenakan. Sesungguhnya pula, lelah masih ingin melebur dengan jenuh. Namun kedigdayaan memuaskan nafsu itu telah takluk semalam, membaur dengan mimpi buruk. Dan kini matanya dipertemukan dengan kenyataan. Hari baru telah datang dan membutuhnya untuk dicumbu. Ah, ini lebih baik.
noichil.wordpress.com
Luka yang Tertinggal di Unit Gawat Darurat | Gadis Naga Kecil
https://noichil.wordpress.com/2015/06/20/luka-yang-tertinggal-di-unit-gawat-darurat
Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. Luka yang Tertinggal di Unit Gawat Darurat. Bip Bip. Bip. Bip. Suara itu membuatku semakin pusing. Nyeri di dada kiriku terasa semakin menjadi. Seharusnya, obat-obat yang tadi kutelan dan gas oksigen yang kuhirup melalui selang membuat sakitku berkurang. Setidaknya itu yang dikatakan dokter barusan. Ketakutan ini yang dirasakannya. Ketakutan yang seperti ini. Ketakutan ketika begitu dekat dengan kata mati. Masih terasa sakit, Bu? Tidak pe...
noichil.wordpress.com
Gadis Naga Kecil | Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. | Page 39
https://noichil.wordpress.com/page/39
Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. Alphonso: You don’t step in to love, you fall in. Head over heels. Have you ever seen someone fall head over heels in love? It’s ugly, bro. Toxic, septic. Reed Bennett: How did you and your wife get it so right? Alphonso: Easy, I married my best friend! Angels Have No Names. Your name lady, I still need to hear it. Sir hunter, you persist. Angels have no names, only beautiful faces. Selamat Pagi… 3. Tidakkah aroma ini mengganggu tidurmu?
noichil.wordpress.com
noichil | Mentions | Gadis Naga Kecil
https://noichil.wordpress.com/mentions/noichil
Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. Luka yang Tertinggal di Unit Gawat Darurat. Bip Bip. Bip. Bip. Suara itu membuatku semakin pusing. Nyeri di dada kiriku terasa semakin menjadi. Seharusnya, obat-obat yang tadi kutelan dan gas oksigen yang kuhirup melalui selang membuat sakitku berkurang. Setidaknya itu yang dikatakan dokter barusan. Ketakutan ini yang dirasakannya. Ketakutan yang seperti ini. Ketakutan ketika begitu dekat dengan kata mati. Masih terasa sakit, Bu? Tidak pe...
noichil.wordpress.com
Aku Tak Pernah Membenci Hujan Sebesar Ini | Gadis Naga Kecil
https://noichil.wordpress.com/2015/03/06/aku-tak-pernah-membenci-hujan-sebesar-ini
Aku tidak pandai meramu kata. Tapi aku pemintal rindu yang handal. Aku Tak Pernah Membenci Hujan Sebesar Ini. Semasa kecil, rintik-rintik hujan adalah nyanyian pengundang belasan pasang kaki telanjang untuk menari dan berdendang. Tangan-tangan mungil menabuh genderang. Di bawah hujan, kami mengumandangkan perang dalam riang. Selamat tinggal, begitu kau bilang. Dan aku tak pernah membenci hujan sebesar ini. Pada rinai dahsyat yang berkabut, ia telah membawamu pergi. Tanpa mengenal kata kembali. Hehehe....
SOCIAL ENGAGEMENT