almauki.blogspot.com
Pelajaran SD | LUKISAN KATA
http://almauki.blogspot.com/2009/08/terorisme-musuh-bersama.html
On Senin, 24 Agustus 2009. Mau nangkep teroris kok ceramah yang diawasin. Seolah-olah Da’i, Ulama, Mubaliq itu mengajarkan kekerasan atau terorisme. Apa ini yang dikatakan guru SD saya, “Generalisasi yang tidak Mendasar.” Mengambil kesimpulan hanya dari beberapa contoh yang tidak mewakili keseluruhan. Hanya kerena beberapa oknum teroris di Indonesia kebetulan beragama islam, digeneralisasikan seoleh para mubaliq, ustad mengajarkan terorisme. Apakah tindakan kepolisia...Nice blog. pertamaXXX. DesignBlog B...
almauki.blogspot.com
Puisi jelek | LUKISAN KATA
http://almauki.blogspot.com/2009/11/puisi-jelek.html
On Senin, 09 November 2009. Lamatlamat lampu fakultas samarkan daundaun melayang terbanting angin terdampar di rambutku batu tanah dan selokan betapa rapuh dengan yang tak nampak saja berguguran daun yang sejukan mata esok jadi sampah bagitu mudah semua berubah. Wow puisi sebagus ini koq di bilang jelek sih, penuh majas personifikasi. Improvisasi keadaannya juga sudah mantab, pas bngt. Btw, saya juga punya satu puisi, kalo ada waktu luang, silakan bc postinganku berjudul, Sahabau, Andai Aku adalah engkau.
almauki.blogspot.com
Puisi Ferdinan De J Saragih | LUKISAN KATA
http://almauki.blogspot.com/2009/08/puisi-ferdinan-de-j-siragih.html
Puisi Ferdinan De J Saragih. On Minggu, 23 Agustus 2009. Duka dan Bahagia ;Tua Gatuh. Adakah terang setelah gelap Begitu pagi. Setelah Malam, dukaku terlalu berat. Apakah lusa dukaku bahagia. Embun itu telah beranjak dan berhenti menetes. Dunianya telah berbeda, embun itu. Tak akan menetes lagi ucap mereka. Aku telah lama sadar akan manusia. Kini iman itu lesu termakan duka. Menyelimuti seluruh jiwa yang lama terbuka. Semua telah terlambat saja. Jika aku menyerahkan bunga-bunga. Dari Rantau buat Ayah.
almauki.blogspot.com
Puisi AL-Mauki Solihin | LUKISAN KATA
http://almauki.blogspot.com/2009/08/puisi-al-mauki-solihin.html
On Minggu, 23 Agustus 2009. Detik jam terus berputar. Sedetik, semenit, sejam. Dan setengah windu kini tak terasa. T’rus berputar merubah masa. Kala senja terlukis jingga. Detik berganti arah indah dan sesakkan dada. Tiadalah rasa ini kan berubah. Maka hanyutkanlah rinduku agar berlabuh. Tak membeku dan membantu dalam sembilu yang s'lalu kutunggu. Memanggil-manggil namaku dari negri jauh. Jauh melengking, mendayu-dayu. Malas sudah kubuka mata. Puisi yg bgs. Lanjutkan dong nulisnya. Be A Great Person.
getahpena.blogspot.com
Getah Pena: Profil Getah Pena
http://getahpena.blogspot.com/2009/10/profil-getah-pena_1923.html
2009 di On-line Blogspot, yang beralamat di. Oleh De Ferdinan Saragih. Di Sigodang, Simalungun, Sumut, 4 Desember 1988. Mahasiswa Sastra Indonesia UPI Bandung. Karyanya pernah di publikasikan di media masa, juga termuat di beberapa. Menurut KBBI getah n. 1 zat cair pekat dari batang kayu, buah-buahan, dsb yang bersifat melekat: - jarak; - kemboja; - nangka; - sawo; 2 Zat cair pekat dr pohon karet (perca). Ini yaitu: untuk Mendorong Semangat kepenulisan. Yang benar-benar ingin menjadi Penulis Yang handal.
getahpena.blogspot.com
Getah Pena: Puisi Aan Rahmaani Mangeshkar
http://getahpena.blogspot.com/2009/10/puisi-aan-rahmaani-mangeshkar.html
Puisi Aan Rahmaani Mangeshkar. Akan Kubawa Ke Mana Cintaku. Kan ku bawa ke mana ragaku. Ke mana ku harus melangkah. Di mana ku pijakkan diriku. Pada siapa hati kutambatkan Ku labuhkan. Kata tak bisa ku tuturkan. Ilusi bayang semu kian Menguak jiwaku,mataku. Kian nanar dan makin tak ada. Ujung tuk mencari seberkas cahaya. Begitu berharga bagi ku, begitu sayang bagiku. Kesunyian ini sakit ini Telah lama ku rasakan. Kian mendera, menyayat hati. Kelam hatiku saat kau Enyah dari sisi ku. Tak pernah ku menyesal.
getahpena.blogspot.com
Getah Pena: Sajak-sajak Ferdinan De J Saragih
http://getahpena.blogspot.com/2009/10/sajak-sajak-ferdinan-de-j-saragih.html
Sajak-sajak Ferdinan De J Saragih. Aku masih menunggumu di gerbang. Menuju ruang kelam kita dulu. Pada setiap sudut ruang itu. Kesetiaanmu, apakah dulu. Kau lupa untuk membawa atau kesengajaanmu. Mungkin di ruang ini ada penyesalan. Tapi, aku tak perduli tentang itu. Aku hanya ingin kesetiaanmu yang serupa angin. Dalam lamunanku yang panjang, aku. Memikirkanmu seperti malam memikirkan bulan. Yang tak bisa berpijak seumpama impian kita. Tentu saja kita tidak akan memiliki. Anak laki-laki dan perempuan.