bukunyanyian.blogspot.com
buku nyanyian: November 2006
http://bukunyanyian.blogspot.com/2006_11_01_archive.html
Yang hadir mengisi di antara dua kesunyian- kelahiran dan kematian. (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan). Monday, November 20, 2006. SEORANG IBU MENJEMUR BAJU. Terpantik oleh baris haiku jurnalis L. Yulianti (http:/ www.myfawwaz.multiply.com). Seorang ibu menjemur baju. Seorang ibu menjemur baju. Seorang ibu menjemur baju. Seorang ibu menjemur baju. Meski tahu akan kembali kusut kotor. Tak pernah marah jemu. Seorang ibu menjemur baju. Tak kunjung kering dari air mata. Links to this post.
bukunyanyian.blogspot.com
buku nyanyian: March 2006
http://bukunyanyian.blogspot.com/2006_03_01_archive.html
Yang hadir mengisi di antara dua kesunyian- kelahiran dan kematian. (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan). Sunday, March 26, 2006. PEPERANGAN TERAKHIR DALAM SEJARAH KEMANUSIAAN. SAJAK REMBULAN DI ATAS SEBUAH. Wajah sunyi mengernyit nyeri. Rembulan bermahkota kawat besi berduri. Langkah-langkah berat sepatu serdadu. Beradu dingin lantai batu. Rembulan bermahkota kawat besi berduri. Wajahnya sunyi mengernyit nyeri. Tersungkur sekarat menyayat pilu. Di ujung sangkur berkarat sang serdadu.
bukunyanyian.blogspot.com
buku nyanyian: October 2006
http://bukunyanyian.blogspot.com/2006_10_01_archive.html
Yang hadir mengisi di antara dua kesunyian- kelahiran dan kematian. (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan). Monday, October 30, 2006. Sebagaimana telah Engkau izinkan hamba bergembira. Di kala berbuka puasa dan berhari raya. Perkenankanlah pula hamba bisa berbahagia. Ketika maut menjemput dan hari bangkit tiba. Posted by hendragunawan at 10:07 PM. Links to this post. Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. The Hand that holds the Pen that writes me, has not stop writing yet (Hendra, 2010).
bukunyanyian.blogspot.com
buku nyanyian: July 2006
http://bukunyanyian.blogspot.com/2006_07_01_archive.html
Yang hadir mengisi di antara dua kesunyian- kelahiran dan kematian. (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan). Tuesday, July 04, 2006. Photo courtesy of Joseph Rueben Elsinger, Iowa, USA. Lembut sayap-sayap kelam telah. Menyelubungi senyap lengkung bumi. Teduh rimbun malam pun luruh. Menudungi ubun hari yang lelah. Deras daras doa dalam darah. Mendebarkan kembali damba lama. Dengung lebah belantara kristal cahaya. Disebar angin dingin semilir membasah. Lalu kualirkan seribu daun perahu.
bukunyanyian.blogspot.com
buku nyanyian: April 2006
http://bukunyanyian.blogspot.com/2006_04_01_archive.html
Yang hadir mengisi di antara dua kesunyian- kelahiran dan kematian. (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan). Monday, April 10, 2006. Photo courtesy of Joseph Ruben Elsinger, Iowa, USA). Malampun jatuh, di telaga. Sepasang gangsa berenang saling menjauh. Seekor unggas terbang bergegas. Burung malam terbang menjerit. Sudah itu, sunyi menghimpit. HAIKU SUBUH PERTAMA BULAN PUASA. Beberapa anak asyik bercerita. Tentang hidangan buka puasa. Dan baju serta sepatu baru. Tempat tidur busa baru,.
bukunyanyian.blogspot.com
buku nyanyian: January 2007
http://bukunyanyian.blogspot.com/2007_01_01_archive.html
Yang hadir mengisi di antara dua kesunyian- kelahiran dan kematian. (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan). Monday, January 08, 2007. TERJEMAHAN SAJAK ROBERT FROST. STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING. Whose woods these are I think I know. His house is in the village though;. He will not see me stopping here. To watch his woods fill up with snow. My little horse must think it queer. To stop without a farmhouse near. Between the woods and frozen lake. The darkest evening of the year.
bukunyanyian.blogspot.com
buku nyanyian: June 2006
http://bukunyanyian.blogspot.com/2006_06_01_archive.html
Yang hadir mengisi di antara dua kesunyian- kelahiran dan kematian. (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan). Saturday, June 17, 2006. Photo Courtesy of Joseph Rueben Elsinger,. KATA SEORANG LELAKI KEPADA LILY*). Kata Lily: kau tentu butuhkan istri. Mari kucarikan pacar dari daftar koneksi. Kata Lelaki: terima kasih kawan baik hati. Ku masih terlalu puisi untuk jadi suami. Lagi pula ia telah terjangkit sejak awal kelahiran. Penyakit tanpa tangkal tawar tak bisa dilawan. Di kafe temaram itu.
bukunyanyian.blogspot.com
buku nyanyian: August 2006
http://bukunyanyian.blogspot.com/2006_08_01_archive.html
Yang hadir mengisi di antara dua kesunyian- kelahiran dan kematian. (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan). Saturday, August 05, 2006. IA TAK LAGI BERANI MENDUGA-DUGA TENTANG ANGIN. Ia tak lagi berani menduga-duga tentang angin. Sejak gelisah yang berpusing itu datang. Menerjang membuat terban rebah. Segala yang pernah ditegakkannya. Ia tak lagi berani menduga-duga tentang tanah. Sejak kesabaran itu retak rekah. Ia tak lagi berani menduga-duga tentang api. Sejak amarah yang menyembur itu.
bukunyanyian.blogspot.com
buku nyanyian: December 2006
http://bukunyanyian.blogspot.com/2006_12_01_archive.html
Yang hadir mengisi di antara dua kesunyian- kelahiran dan kematian. (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan). Sunday, December 17, 2006. FRAGMEN KECIL DI BERANDA. Di mana kita berdua. Barisan lampu kota di jauhan. Suara klakson samar meriuh. Kembali ribut saling sahut. Meliuk di rumpun perdu. Kematian itu: kita akan. Setelah teguk teh terakhir. Kau anggukkan juga kepala. Tanpa desis, derak dan lengking. Tanpa harap cemas dan debar damba. Tanpa ada yang sampai dan yang melambai. Tetapi mala...