kapandut.blogspot.com
kapandut: Hikmah Qur'an Surat Al-Mujadilah Ayat 22
http://kapandut.blogspot.com/2011/02/hikmah-quran-surat-al-mujadilah-ayat-22.html
Mohon Maaf Kepada Seluruh Pembaca, Karena Kesibukan Admin Blog Ini Jadi Jarang Update. Insyaallah Kedepannya Akan Lebih Sering Update Demi Kelangsungan Dakwah. Minggu, 13 Februari 2011. Hikmah Qur'an Surat Al-Mujadilah Ayat 22. Allah Subhanahu wata'ala berfirman :. Asbabun nuzul ayat ini :. Pendapat lain mengatakan bahwa dalam perang Badr, bapak dari Abu 'Ubaidah menyerang dan ingin membunuh Abu 'Ubaidah yang merupakan anaknya itu. Abu 'Ubaidah berusaha menghindarkan dengan jalan menangkis dan mengel...
kapandut.blogspot.com
kapandut: Galeri Foto
http://kapandut.blogspot.com/2010/09/galeri-foto.html
Mohon Maaf Kepada Seluruh Pembaca, Karena Kesibukan Admin Blog Ini Jadi Jarang Update. Insyaallah Kedepannya Akan Lebih Sering Update Demi Kelangsungan Dakwah. Rabu, 29 September 2010. Suasana Dauroh Anggota HIMMURI. Masjid Mutmainnah POLDA Riau, bacecamp HIMMURI. Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1431 H Produksi HIMMURI. Himpunan Muda Muslim Riau. On Air at RRI PRO 1 Pekanbaru. Suasana Syuro di Masjid Muthmainnah POLDA Riau. Suasana Mukhoyam di Pulau Jawi Kab. Kampar. Diposkan oleh M.T.Q. ROHIS SMA N 1 Pekanbaru.
abtsamhdalamsastra.blogspot.com
Abtsamh Jamilah: Januari 2011
http://abtsamhdalamsastra.blogspot.com/2011_01_01_archive.html
Rabu, 19 Januari 2011. Dan udara dingin menyapa. Aku terbangun dengan memikul sebuah kekecewaan. Kekecewaan yang tak sanggup ku pahami. Penyesalan yg mungkin harus kuhadapi.Aku tak sanggup meraba masa depan. Dan aku tak mau mengulang masa lalu. Aku tau kau pun begitu. Bersama hati yang retak. Aku berusaha menerima keadaan ini. Walau semua tlah ku lakukan. Namun aku tak tau seberapa sanggupkah aku. Itu yg ku rasa. Menahan sebuah tekanan yg abstrak. Yang menghujam tepat di jantung ku. Di suatu saat nanti.
abtsamhdalamsastra.blogspot.com
Abtsamh Jamilah: SAAT CINTA MENYAPA
http://abtsamhdalamsastra.blogspot.com/2010/10/saat-cinta-menyapa.html
Rabu, 06 Oktober 2010. Berguyur hujan menyelubung sunyi. Indahnya temaram tak seindah terang. Menyusup dalam terbenam belenggu. Sekelumit jiwa rapuh, membenamkan amarah merah. Senyuman laksana pedang, menyayat tajam, menusuk dan tertancap. Terukir nama dalam setiap butir air mata. Sajadah merah menjadi saksi, betapa indah gerakan bibir ini. Mengucap nama yang dicinta. Mengucap nama yang dirindu. Berguyur hujan menyelubung sunyi. Indahnya temaram tak seindah terang. Menyusup dalam terbenam belenggu.
abtsamhdalamsastra.blogspot.com
Abtsamh Jamilah: INIKAH?
http://abtsamhdalamsastra.blogspot.com/2011/01/demi-langit-subuh.html
Rabu, 19 Januari 2011. Dan udara dingin menyapa. Aku terbangun dengan memikul sebuah kekecewaan. Kekecewaan yang tak sanggup ku pahami. Penyesalan yg mungkin harus kuhadapi.Aku tak sanggup meraba masa depan. Dan aku tak mau mengulang masa lalu. Aku tau kau pun begitu. Bersama hati yang retak. Aku berusaha menerima keadaan ini. Walau semua tlah ku lakukan. Namun aku tak tau seberapa sanggupkah aku. Itu yg ku rasa. Menahan sebuah tekanan yg abstrak. Yang menghujam tepat di jantung ku. Di suatu saat nanti.
abtsamhdalamsastra.blogspot.com
Abtsamh Jamilah: Oktober 2010
http://abtsamhdalamsastra.blogspot.com/2010_10_01_archive.html
Rabu, 06 Oktober 2010. Berguyur hujan menyelubung sunyi. Indahnya temaram tak seindah terang. Menyusup dalam terbenam belenggu. Sekelumit jiwa rapuh, membenamkan amarah merah. Senyuman laksana pedang, menyayat tajam, menusuk dan tertancap. Terukir nama dalam setiap butir air mata. Sajadah merah menjadi saksi, betapa indah gerakan bibir ini. Mengucap nama yang dicinta. Mengucap nama yang dirindu. Berguyur hujan menyelubung sunyi. Indahnya temaram tak seindah terang. Menyusup dalam terbenam belenggu.
abtsamhdalamsastra.blogspot.com
Abtsamh Jamilah: Dibalik Senyum Itu
http://abtsamhdalamsastra.blogspot.com/2010/09/dibalik-senyum-itu.html
Sabtu, 25 September 2010. Di balik senyum itu. Tersirat makna yg tak ku mengerti. Namun tak dpat ku pungkiri. Di balik senyum itu. Terbesit sayang yg tak terhingga. Menggetarkan hati ini utk mencoba menggapaimu. Di balik senyum itu. Kau pancarkan cahaya cinta yg mampu membuatku terpesona. Di balik senyum itu. Aku tau betapa besar cinta yg kau beri. Aku tau betapa besar sayang yg kau beri. Aku tau betapa engkau mencintaiku. Akan terus mencoba memahamimu. Tetaplah tersenyum manja pada ku.
abtsamhdalamsastra.blogspot.com
Abtsamh Jamilah: Terang Dalam Gelap
http://abtsamhdalamsastra.blogspot.com/2010/09/terang-dalam-gelap.html
Jumat, 24 September 2010. Malam dingin. sunyi. Sayupan angin menari bersama jutaan mimpi malam ini. Air langit jatuh bersama kepenatan yang bergelimang. Awan kelam menyelimuti mereka yang bermain bersama mimpi. Diantara sela sela waktu. Terlihat sebuah cahaya yang hangat. Seseorang yang tak jarang ku lihat. Putih bercahaya bagai bulan purnama. Lembut. menyapu tiap pandanganku. Air mengalir dari matanya yang bening. Suara penuh getaran yang berhiaskan harapan. Aku tak sanggup menahan semua ini.