sketsa-puisi.blogspot.com
sketsa puisi
http://sketsa-puisi.blogspot.com/2011/09/saat-menutup-peti.html
Ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan. Ini sebuah kamar sketsa:. Coretan kontur di pojok sana,. Dekat jendela adalah sebuah lukisan. Nikmati pemandangan anda sendiri,. The cycle of symbiotical sadness. Masihkah ada yang engkau nantikan. Ketika bisu memecah di ruang kosong. Mungkin ia bagaikan kehabisan suara. Menceritakan yang belum sempat terucap). Betapa puncak rindu pada setiap pucuk. Terangkum kembali dalam karangan bunga,. Diletakkan di dadanya dan engkau ingat. Steven menulis pada 00:00.
sketsa-puisi.blogspot.com
sketsa puisi
http://sketsa-puisi.blogspot.com/2012/05/apalah-arti-menunggu.html
Ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan. Ini sebuah kamar sketsa:. Coretan kontur di pojok sana,. Dekat jendela adalah sebuah lukisan. Nikmati pemandangan anda sendiri,. Dia menggambar sebuah lingkaran. The cycle of symbiotical sadness. Waktu merupakan garis panjang: terus bergegas. Tanpa pernah menunggu (misalnya saja menunggumu. Ketika terlambat ke stasiun di sebuah hari). Bulan november, dipandangnya angkasa dengan mata. Yang larut dalam gerimis. Dia mengerti tentang. Steven menulis pada 00:41.
sketsa-puisi.blogspot.com
sketsa puisi
http://sketsa-puisi.blogspot.com/2006_01_01_archive.html
Ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan. Ini sebuah kamar sketsa:. Coretan kontur di pojok sana,. Dekat jendela adalah sebuah lukisan. Nikmati pemandangan anda sendiri,. Dia menggambar sebuah lingkaran. Rumah sakit: tempat yang jarang sakit,. Memang banyak sekali dikunjungi orang. Sakit walau jumlahnya memang tidak seberapa. Dibanding orang-orang yang menantang. Susternya apalagi, tak kalah menantang:. Ayo saja kalau kau mau sakit, akan kulayani! Semangatnya jadi membangkitkan mental. Tidak ada yang k...
sketsa-puisi.blogspot.com
sketsa puisi
http://sketsa-puisi.blogspot.com/2011/09/influensa.html
Ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan. Ini sebuah kamar sketsa:. Coretan kontur di pojok sana,. Dekat jendela adalah sebuah lukisan. Nikmati pemandangan anda sendiri,. The cycle of symbiotical sadness. Aku tidak tahu mengapa engkau menyukai musim hujan. Tetapi kalau gerimis turun, rindu seperti influensa. Mudah merasuk dan membuatmu banyak tinggal di kamar. Mendengarkan lagu-lagu sendu sambil sedikit bersin. Influensa, virus kecil yang membuat jantungmu berdebar. Steven menulis pada 22:17.
sketsa-puisi.blogspot.com
sketsa puisi
http://sketsa-puisi.blogspot.com/2011/03/empty-room.html
Ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan. Ini sebuah kamar sketsa:. Coretan kontur di pojok sana,. Dekat jendela adalah sebuah lukisan. Nikmati pemandangan anda sendiri,. The cycle of symbiotical sadness. I hope I can win your heart. Ini penantian dalam ruang kosong dan. Aku duduk seperti di sebuah busstop. Ketika bus-bus berlalu dengan nomor. Yang salah: cuma angka-angka belaka. Seperti waktu sedang menelepon lalu. Seorang bilang: salah sambung, bung! Aku yakin kau belum pernah mengganti.
sketsa-puisi.blogspot.com
sketsa puisi
http://sketsa-puisi.blogspot.com/2006_03_01_archive.html
Ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan. Ini sebuah kamar sketsa:. Coretan kontur di pojok sana,. Dekat jendela adalah sebuah lukisan. Nikmati pemandangan anda sendiri,. Dia menggambar sebuah lingkaran. Ketika malam, pesan hanya akan menjadi. Rumah kecil yang menyenangkan:. Tempat menyimpan dan menikmati. Sisa rindu yang berlimpah-limpah. Kita pun tersenyum-senyum (dan kalau. Perlu menangis) oleh betapa lucunya. Cinta dan betapa culunnya kita. Suatu saat akan kusimpan saja dirimu. Yang tak ada matinya.
sketsa-puisi.blogspot.com
sketsa puisi
http://sketsa-puisi.blogspot.com/2011/11/dia-menggambar-sebuah-lingkaran.html
Ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan. Ini sebuah kamar sketsa:. Coretan kontur di pojok sana,. Dekat jendela adalah sebuah lukisan. Nikmati pemandangan anda sendiri,. The cycle of symbiotical sadness. Dia menggambar sebuah lingkaran. Ini mata, katanya, ada juga airmata. Terbuat dari garis putus-putus seperti. Jalur kereta pada peta, menempuh jauh. Engkau yang membisu di stasiun itu. Akan diraihnya tanganmu. Seandainya. Ini wajah, katanya, ada juga rambut. Terbuat dari garis-garis panjang bagai.
sketsa-puisi.blogspot.com
sketsa puisi
http://sketsa-puisi.blogspot.com/2011/03/journey.html
Ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan. Ini sebuah kamar sketsa:. Coretan kontur di pojok sana,. Dekat jendela adalah sebuah lukisan. Nikmati pemandangan anda sendiri,. The cycle of symbiotical sadness. I hope I can win your heart. Malam memusim kembali ketika. Kita rindukan perjalanan kecil. Menempuh ragu yang jauh. Bus terus melaju sedangkan angin. Mematah gerimis dari dahan hujan. Yang suaranya mencerna keheningan. Jendela bagai saja bingkai kristal. Untuk mengekalkan beribu kenangan.
sketsa-puisi.blogspot.com
sketsa puisi
http://sketsa-puisi.blogspot.com/2006_07_01_archive.html
Ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan. Ini sebuah kamar sketsa:. Coretan kontur di pojok sana,. Dekat jendela adalah sebuah lukisan. Nikmati pemandangan anda sendiri,. Dia menggambar sebuah lingkaran. Aku, Ide dan Buku. Buku itu bersitegang di atas. Meja Ya. Aku ingat. Dosenku. Di buku itulah aku harus. Entah siapa menemukan siapa. Sebab sejak aku belajar membaca:. Hujan, langit, lukisan, puisi,. Waktu, hingga diriku sendiri;. Hanya keterkejutan saja yang. Sekian hari, buku tambah. Cukup untuk hidup...