wedynasrul72.blogspot.com
puisiku retak: Menyesali Api
http://wedynasrul72.blogspot.com/2014/02/menyesali-api.html
Jumat, 21 Februari 2014. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Saya bukan penyair, karena Penyair adalah orang yang tidak bahagia, kerana betapa pun tinggi jiwa mereka, mereka tetap diselubungi airmata. Penyair adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu-merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lalu terbang kembali ke negeri asalnya(Gibran).
wedynasrul72.blogspot.com
puisiku retak: Juli 2013
http://wedynasrul72.blogspot.com/2013_07_01_archive.html
Jumat, 05 Juli 2013. Saya bukan penyair, karena Penyair adalah orang yang tidak bahagia, kerana betapa pun tinggi jiwa mereka, mereka tetap diselubungi airmata. Penyair adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu-merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lalu terbang kembali ke negeri asalnya(Gibran). Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
wedynasrul72.blogspot.com
puisiku retak: Februari 2014
http://wedynasrul72.blogspot.com/2014_02_01_archive.html
Jumat, 21 Februari 2014. Saya bukan penyair, karena Penyair adalah orang yang tidak bahagia, kerana betapa pun tinggi jiwa mereka, mereka tetap diselubungi airmata. Penyair adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu-merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lalu terbang kembali ke negeri asalnya(Gibran). Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
wedynasrul72.blogspot.com
puisiku retak: Membenci sepi
http://wedynasrul72.blogspot.com/2015/01/membenci-sepi.html
Jumat, 16 Januari 2015. Menyimpan pagi ini. Disudut, tak terhenti. Menutup esok hari. Coba mengulang sepi. Membagi sedikit mimpi, sampai nafas mengerti. Kubawa lagi lari diri, mengikuti hati, mencari sepi. Jauh sekali, setinggi mentari, sampai mati. Sendiri melihat sepi. Kembali pagi, memutar hati. Sangat kubenci. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
wedynasrul72.blogspot.com
puisiku retak: Mei 2012
http://wedynasrul72.blogspot.com/2012_05_01_archive.html
Senin, 21 Mei 2012. Jumat, 11 Mei 2012. Aku ingin membaca puisi. Ditengah redupnya mentari. Mulutku bergetar mengatur lidah. Entah karena tiupan mata penonton. Atau lemah tulang menahan gebu. Ada syair yang tak siap. Menutup gelap, suka dan lucu. Tangan ini ingin digerakkan. Tapi seperti boneka yang diberi tali. Berputar menjerat muka. Berguling mengatur irama. Ini membuat malu. Kuhentikan puisi ini, tapi untuk membacanya…. Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
wedynasrul72.blogspot.com
puisiku retak: Penikmat Tua
http://wedynasrul72.blogspot.com/2014/12/penikmat-tua.html
Selasa, 09 Desember 2014. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Saya bukan penyair, karena Penyair adalah orang yang tidak bahagia, kerana betapa pun tinggi jiwa mereka, mereka tetap diselubungi airmata. Penyair adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu-merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lalu terbang kembali ke negeri asalnya(Gibran).
wedynasrul72.blogspot.com
puisiku retak: Mei 2013
http://wedynasrul72.blogspot.com/2013_05_01_archive.html
Kamis, 02 Mei 2013. Pagi itu nafas ini seperti tak bisa dipacu, Beberapa menit pendek dan terengah, Dada pun menolaknya. Pikiranku mencari rebah megatur atau meredanya. Seperti tak ada oksigen yang menghampiri hidungku. Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
wedynasrul72.blogspot.com
puisiku retak: Sungai, dermaga dan pelukan
http://wedynasrul72.blogspot.com/2013/10/sungai-dermaga-dan-pelukan.html
Kamis, 31 Oktober 2013. Sungai, dermaga dan pelukan. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Sungai, dermaga dan pelukan. Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
wedynasrul72.blogspot.com
puisiku retak: Rindu yang tak siap...
http://wedynasrul72.blogspot.com/2014/01/rindu-yang-tak-siap.html
Selasa, 14 Januari 2014. Rindu yang tak siap. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Rindu yang tak siap. Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.